EKSPOSUR.COM – Bekerja di restoran dan food service (pelayanan makanan) bisa jadi kesempatan yang menyenangkan. Kamu dapat bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang dari latar belakang yang berbeda. Tidak hanya itu, industri ini juga menawarkan bidang kerja beragam, mulai dari pramusaji, juru masak, food prep, table prep, perencanaan acara, hingga penerima tamu.
Buat kamu yang ingin merintis karier pada bidang restoran dan food service, kamu perlu melengkapi diri dengan lima soft skill kerja berikut ini!
1. Soft skill kerja komunikasi dan customer service
Keterampilan komunikasi dan customer service dalam industri restoran dan food service sangatlah penting. Tidak hanya bagi pekerja yang di depan, tapi juga bagi keseluruhan tim. Misalnya saja, sebagai host atau wait staff, kamu dituntut untuk dapat menyambut pelanggan dengan baik. Atau sebagai manajer restoran, sering kali kamu harus turun tangan dalam menangani keluhan dan kritik pelanggan.
Kemampuan customer service yang baik ini tentu sangat didukung oleh kemampuan komunikasi yang baik pula. Mulai dari mempromosikan makanan, memesan, hingga berinteraksi dengan rekan kerja, semuanya membutuhkan kemampuan komunikasi yang efektif. Untuk itu, belajarlah untuk memiliki kemampuan verbal dan nonverbal yang baik, termasuk keramahan, sikap yang positif, dan mau mendengarkan.
2. Harus gesit dan kuat secara fisik
Industri food service membutuhkan kekuatan dan ketangkasan fisik, mengingat tingginya dinamika pekerjaan. Selain itu, orientasi pada kepuasan pelanggan juga akan menuntutmu untuk dapat bekerja dengan cepat dan baik. Misalnya saja, sebagai seorang pramusaji, kamu akan dituntut untuk mampu membawakan hidangan dalam porsi yang banyak dan berat. Karena itu, mulai sekarang latihlah diri untuk dapat bekerja dengan cepat dan multitasking, dan tetap berkualitas.
3. Selalu memperhatikan hal-hal dengan detail
Setiap pekerja restoran dan food service harus jeli dalam memperhatikan hal-hal secara detail. Mulai dari mengingat pesanan yang spesifik, hingga memastikan kebersihan peralatan masak, semuanya dilakukan untuk memberikan pelayanan yang optimal dan menghindari hal-hal yang merugikan pelanggan.
Jadi, sebagai calon pekerja di industri ini, cobalah untuk mengembangkan kejelian dan perhatian, dengan berlatih mendengarkan dan kemampuan praktis lainnya, seperti kebersihan meja, kesesuaian pesanan, pengemasan makanan hingga proses menerima pesanan via telepon.
4. Kuasai manajemen emosi dengan baik
Bekerja dalam bidang pelayanan makanan bisa jadi membuat kamu stres dan benar-benar frustrasi akibat keluhan pelanggan. Selain itu, shift kerja yang berubah-ubah, hingga kehadiran pengunjung yang sewaktu-waktu dapat membeludak.
Namun, dengan pengelolaan stres yang baik, kamu akan dapat menghadapi setiap tantangan dan melakukan pekerjaan dengan optimal. Belajarlah untuk menerima kritik dan mengubahnya menjadi pengalaman yang positif dan konstruktif.
5. Bersikap fleksibel dan mampu beradaptasi
Saat kamu bekerja pada industri yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, kamu harus bersikap fleksibel dan mampu beradaptasi. Pasalnya, bisa jadi kamu akan mendapati waktu kerja yang tidak pasti, mungkin hingga larut malam, akhir pekan, atau hari libur. Karena itu, belajar menjadi pribadi yang fleksibel adalah sebuah kewajiban.
Selain itu, dalam industri restoran sendiri, kekompakan dan kerja sama tim adalah poin penting yang wajib dimiliki dalam pekerjaan. Dengan begitu, kamu harus mampu mengesampingkan diri sendiri dan belajar untuk membantu anggota tim lainnya.
Ingatlah bahwa pada akhirnya, tujuan dari industri restoran dan food service adalah untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Karena itu, setiap kali rekan kerjamu membutuhkan bantuan, ulurkan tangan dan beri bantuan dengan tulus. Itu dia lima soft skill kerja yang dapat kamu kembangkan untuk berkarier pada industri restoran dan food service. Selain soft skill kerja yang penting untuk mendukung karier masa depan, kamu juga perlu memiliki ilmu dan wawasan yang mumpuni. Salah satunya adalah dengan melanjutkan pendidikan tinggi di jurusan terkait hospitality, seperti Manajemen Kuliner (Culinary Management), atau Manajemen Tata Hidangan (Food & Beverage Management), dapat menjadi pilihan.
KOMENTAR