in

Hal Ini Menjadi Penyebab Kura-Kura Mati, Penting untuk Diperhatikan!

Penyebab kura-kura mati
ilustrasi

EKSPOSUR.COM – Kura-kura menjadi pilihan hewan peliharaan yang paling banyak diminati, salah satunya karena umurnya yang panjang. Namun hal ini tentu jika diimbangi dengan perawatan yang tepat. Maka dari itu, sebelum memeliharanya pastikan untuk mengetahui dengan baik penyebab kura-kura mati.

Walaupun umumnya kura-kura memiliki angka harapan hidup yang tinggi, namun untuk jenis kura-kura peliharaan cenderung lebih singkat. Hal ini bisa disebabkan karena perawatan yang kurang tepat, maka dari itu informasi ini penting sekali diketahui bagi yang tertarik memelihara kura-kura.

Penyebab Kura-Kura Mati

Banyak faktor yang bisa menyebabkan kura-kura mati, mulai dari kendang, pakan, cara merawatnya hingga penyakit.

Terutama bagi seorang pemula yang baru pertama kali mencoba memelihara, tentu masih perlu belajar lebih banyak lagi mengenai cara perawatan dan beberapa faktor penting, yang bisa berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan kura-kura.

Adapun beberapa hal penting yang perlu Anda hindari agar umur kura-kura yang dipelihara bisa berumur panjang, diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Pengaturan pola makan yang kurang tepat

Pola makan merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan pada saat memelihara kura-kura. Pasalnya hal ini terkait dengan kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.

Kurangnya kebutuhan nutrisi dalam tubuh bisa berdampak terhadap kesehatan kura-kura, diantaranya yaitu membatasi aliran darah, detak jantung menurun ke tingkat yang berbahaya, serta bisa menghilangkan energi kura-kura untuk bisa pulih pada saat terkena penyakit dan cedera.

Disamping itu, pemberian makanan yang berlebihan juga tidak diperkenankan, sebab dampak yang ditimbulkan juga sama berbahanya.

Dalam memberi makan, faktor paling besar yang harus diperhatikan yaitu mengenai usia dari kura-kura tersebut. Untuk bayi kura-kura, tentu membutuhkan makanan yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan kura-kura dewasa.

Bayi kura-kura memiliki ukuran perut yang kecil sehingga tidak memiliki ruang makanan tambahan untuk menampung, serta tidak baik juga mengisi ruang kecil tersebut dengan pilihan makanan yang tidak sehat.

Pemberian makan yang berlebihan kepada kura-kura bisa menyebabkan kegemukan. Sehingga bisa berakibat pada cangkang kura-kura yang semakin ketat dengan tubuh yang gemuk dan kembung.

Dengan kondisi tersebut tentu bisa membuat kura-kura menjadi kurang nyaman, serta bisa berpengaruh terhadap gerakannya yang semakin melambat, terganggunya kesehatan pernafasan bahkan pada aliran darah.

2. Pemberian air yang terlalu banyak atau sedikit

Penyebab kura-kura mati yang lainnya yaitu pemberian air dengan jumlah yang kurang tepat. Bagi seorang pemula yang baru memelihara kura-kura biasanya kurang jeli dalam memperhatikan jumlah air yang diberikan, untuk tempat tinggalnya.

Padahal pemberian air ini bergantung pada jenis kura-kura yang dipelihara. Adapun untuk ketentuan pemberian jumlah air untuk masing-masing jenis kura-kura yaitu sebagai berikut:

  • Kura-kura air, contohnya yaitu ada jenis kura-kura Brazil. Kebutuhan air yang diperlukan untuk habitatnya yaitu sebanyak 75%.
  • Kura-kura darat, contohnya yaitu jenis kura-kura Sulcata. Untuk jenis ini kebutuhan air hanya sekitar 25%, jadi sisanya berupa daratan.
  • Kura-kura terrapin atau kura-kura yang umumnya hidup di rawa-rawa yang berlumpur. Kebutuhan air untuk kura-kura jenis ini antara air dan daratan seimbang, yaitu masing-masing 50%.

Khusus bagi yang memelihara jenis kura-kura air menggunakan akuarium, wajib memberikan basking spot di dalamnya. Tempat tersebut nantinya bisa digunakan kura-kura untuk berjemur, beristirahat, serta mendapatkan asupan cahaya yang cukup.

Backing spot ini bisa berupa dahan kayu maupun bebatuan yang mudah untuk dipajang.

3. Kura-kura stress

Selanjutnya, penyebab kura-kura mati bisa disebabkan oleh stress yang dialaminya. Stress yang dialami oleh kura-kura bisa disebabkan karena perubahan lingkungan dan rutinitas. Salah satunya juga bisa karena terlalu banyak berinteraksi dengan manusia.

Memberikan perhatian kepada hewan peliharaan memang bisa memberikan hubungan yang erat dengan pemiliknya. Namun apabila terlalu sering memegang kura-kura justru bisa membuatnya menjadi takut, kurang bahagia dan bisa berpotensi menimbulkan stress.

Sebaiknya lakukan hanya pada waktu-waktu tertentu saja, contohnya yaitu ketika akan membersihkan cangkangnya. Selain itu, hal penting yang harus diketahui juga mengenai cara yang benar memegang kura-kura.

Karena mengangkat dan memegang kura-kura memiliki teknik sendiri dan tidak boleh dilakukan secara sembarangan. caranya yaitu tahan pada bagian sisi bawah tubuh dan kakinya, sehingga pada saat diangkat kura-kura bisa merasa aman dan tetap stabil.

Jangan sampai membuat guncangan yang terlalu keras, hal tersebut bisa membuat kura-kura menjadi kurang nyaman, sehingga bisa memberikan trauma ketika dipegang oleh manusia.

Trauma berlebih ini yang bisa memberikan dampak buruk terhadap kura-kura dan bisa stress. Kura-kura yang mengalami stress bisa berpengaruh terhadap menurunnya nafsu makan. Hal inilah yang sering membuat kura-kura menjadi rentan terhadap masalah kesehatan.

4. Kandang yang kotor

Kendang kura-kura yang kotor juga bisa menjadi penyebab kura-kura mati mendadak. Lingkungan yang kotor tentu lebih mudah ditumbuhi oleh berbagai macam bakteri dan jamur.

Maka dari itu, kura-kura yang tinggal pada kandang kotor lebih besar berpotensi terkena infeksi, sehingga bisa memberikan dampak buruk terhadap kesehatan.

Untuk mencegah hal ini terjadi maka bisa dengan melakukan pembersihan kandang kura-kura secara rutin seminggu sekali. Jika kura-kura yang dimiliki dalam satu kandang ada banyak, maka intensitas pembersihan kendang bisa lebih ditingkatkan.

5. Adanya penyakit dan serangan hama

Mendeteksi kura-kura yang terserang penyakit tertentu bukanlah hal yang mudah. Kura-kura terkenal dengan hewan yang pasif, maka tidak jarang gejala yang disebabkan oleh gangguan yang sedang dialami tidak benar-benar ditunjukan.

Hal inilah yang menjadi penyebab kura-kura mati mendadak. Sehingga penting sekali untuk melakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter hewan jika diperlukan, agar umur kura-kura bisa tetap panjang.

Selain terserang penyakit tertentu, kura-kura juga bisa mati karena disebabkan oleh serang hama, terutama bagi yang memeliharanya di luar ruangan. Bukan tidak mungkin, kura-kura bisa mati karena disebabkan oleh binatang lain contohnya yaitu tikus, semut dan lain-lain.

Ciri-Ciri Kura-Kura yang Sudah Mati

Setelah mengetahui hal yang menyebabkan kura-kura mati, maka hal lain yang penting untuk diketahui yaitu mengenai ciri-ciri dari kura-kura yang telah mati. Sebab beberapa orang, terutama untuk pemula tentu masih ada yang belum bisa membedakannya.

Berikut ini merupakan ciri-ciri dari kura-kura yang sudah mati:

  • Kura-kura tidak memberikan respon atas rangsangan yang diberikan, karena hanya dengan menyentuh bagian kaki secara lembut maka kura-kura akan merespon seperti, menutup cangkang, menggerakkan kaki dan mendesis.
  • Kura-kura terapung saat berada di air, hal ini terjadi karena adanya gas yang ditimbulkan oleh aktivitas pembusukan oleh mikroorganisme. Kura-kura yang masih hidup umumnya akan menengenggelamkan dirinya.
  • Tubuh kura-kura mengeluarkan bau yang tidak sedap, sama seperti makhluk hidup lainnya yang sudah mati.
  • Cek apakah kura-kura masih bernapas, dengan cara memperhatikan gerakan pada kepala dan kaki apakah kembang kempis atau tidak. Selain itu, bisa juga mengeceknya dengan sehelai bulu yang diletakkan pada depan hidung.

Informasi mengenai penyebab kura-kura mati di atas bisa menjadi pengetahuan bagi Anda yang memiliki keinginan untuk memelihara kura-kura. Karena untuk memeliharanya penting sekali untuk memperhatikan perawatan yang diberikan, apakah sudah sesuai atau belum.

Karena hal bisa berpengaruh terhadap kehidupan dari kura-kura. Kura-kura umumnya bisa bertahan hingga berpuluh-puluh tahun. Jadi apabila perawatan yang diberikan sudah tepat maka umur dari kura-kura tersebut bisa bertahan lama sesuai dengan angka harapan hidupnya.