EKSPOSUR.COM – Cara membedakan ikan patin jantan dan betina tergolong mudah dalam melakukannya. Anda dapat membedakannya secara jelas dengan melihat tanda-tanda pada tubuhnya.
Cukup memperhatikan bentuk tubuh, warna kulit hingga alat kelamin. Pada mulanya mungkin perlu memperhatikan tanda-tandanya dari jarak dekat. Namun, ketika sudah paham biasanya dapat membedakannya hanya dari jauh.
Tidak perlu memakai alat khusus untuk membedakan ikan patin jantan dan betina. Lantas, seperti apa caranya? Mari simak semua caranya secara lengkap di dalam artikel berikut.
Inilah Cara Membedakan Ikan Patin Jantan dan Betina
Biasanya ikan patin jantan dan betina perlu dibedakan untuk bisa melakukan pemijahan. Hal ini umum dilakukan dalam usaha budidaya. Apabila Anda juga perlu melakukannya, mari simak cara membedakan keduanya di bawah ini.
1. Ikan Patin Jantan
Mari mengenali cara membedakan ikan patin jantan dan betina berdasarkan ciri-ciri jantannya. Untuk jantan, bentuk tubuhnya ramping dan panjang. Silahkan mengenali tanda ini untuk pertama kali.
Tanda selanjutnya ialah kulitnya berwarna cerah agak kemerahan dan ada organ bernama testis. Kelaminnya berbentuk papila membengkak dan warnanya merah tua. Jika Anda mengurutnya, akan keluar cairan sperma berwarna putih susu.
Ikan patin jantan mempunyai kulit perut dengan ciri lembek dan tipis. Apabila akan dijadikan induk, maka pastikan memilih yang umurnya 2 tahun dengan ukuran 1,5 kg sampai 2 kg.
2. Ikan Patin Betina
Sekarang mari mempelajari cara membedakan ikan patin jantan dan betina berdasarkan ciri betinanya. Ciri awal yang mudah dikenali ialah tubuhnya gemuk dan pendek.
Sementara warna kulitnya tampak lebih kusam namun lebih halus, organnya bernama ovari. Apabila di sekitar kloaka ditekan akan muncul sejumlah butir telur di mana bentuknya bundar, berwarna kecoklatan dan besarnya seragam.
Kloaka membengkak dan warnanya merah tua. Bagian perutnya tampak membesar ke arah anus, terasa empuk dan halus jika Anda raba. Sementara kulit di bagian perut mempunyai ciri lembek dan tipis.
Apabila akan menjadikan induk, silahkan memilih yang berumur 3 tahun dengan berat 3 kg sampai 4 kg. Jangan sampai salah memilih atau membedakan jenis kelamin ikan patin ketika pemijahan.
Hal yang Perlu Diperhatikan ketika Pembenihan atau Pemijahan
Pembenihan ikan patin di Indonesia mempunyai peluang usaha cukup menjanjikan. Karena permintaan terkait komoditas tersebut di pasaran terbilang tinggi. Pembenihan sendiri dapat dilakukan dengan adanya induk patin bagus dan siap untuk dipijahkan.
Pembenihan tidak hanya memerlukan induk patin berkualitas namun juga sudah mengalami kematangan gonad. Alasannya, syarat dalam melakukan pemijahan ialah alat kelaminnya telah matang.
Anda bisa memuaskan induk selama dua hari sebelum menjalankan seleksi. Terapkan cara membedakan ikan patin jantan dan betina kemudian pilih induk yang telah siap untuk dipijahkan.
Induk yang telah siap dipijahkan mempunyai tanda perut mengembang dan alat kelaminnya sudah matang. Setelah mengenali tanda-tanda ikannya, silahkan menangkap induk menggunakan jaring dengan hati-hati.
Jangan sampai menangkap induknya dengan cara kasar. Karena berisiko membuat induk stres. Jika sudah ditangkap, Anda dapat memisahkan induk berdasarkan jenis kelamin dan kematangan gonadnya.
Apabila induknya belum mengalami kematangan kelamin, maka belum bisa dipijahkan. Justru akan berisiko gagal. Jika induknya sudah memenuhi syarat pemijahan, silakan memindahkannya ke kolam pemeliharaan dengan tingkat kepadatan kira-kira 3-5 ekor/m2.
Berikan juga pakan komersil yang mempunyai protein sebanyak 35% sampai 38% untuk 1% dari biomassa ikan. Pemberian pakannya dapat dilakukan sebanyak 1 sampai 2 kali setiap harinya.
Sebelum melakukan pembenihan ikan patin, penting untuk membedakan kelamin jantan dan betina. Namun, hal itu tidak sulit untuk dilakukan seperti cara membedakan ikan patin jantan dan betina di atas.
KOMENTAR