10 Tradisi Unik Perayaan 17 Agustus di Indonesia, Ada yang Mendunia!

Pacu Jalur (foto: wonderfulimages.kemenparekraf.go.id)

Setiap tanggal 17 Agustus, Indonesia diramaikan dengan berbagai tradisi lokal yang jauh dari kata monoton—bukan hanya lomba karung atau panjat pinang. Dari Sabang hingga Merauke, warisan budaya bangsa dimaknai lewat ritual dan perayaan yang penuh warna.

Berikut beberapa tradisi khas yang masih bertahan dan selalu dinantikan masyarakat:

1. Pacu Kude – Aceh
Atraksi balap kuda tradisional khas komunitas Gayo. Uniknya, kuda ditunggangi tanpa pelana—hanya berpegangan pada surai atau punggung kuda. Tradisi ini telah berlangsung sejak zaman kolonial dan kini menjadi sajian budaya tahunan menjelang HUT RI.

2. Lomba Sampan Layar – Batam
Perlombaan perahu layar tradisional digelar sejak 1965. Dicekoki warna cerah layar, lomba ini berlangsung di perairan Batam dan diramaikan oleh peserta lokal serta wisatawan.

3. Telok Abang – Palembang
Hanya muncul saat Agustus, “Telok Abang” adalah mainan gabus berupa kapal, pesawat, atau kereta api dengan telur rebus merah. Nama tersebut melambangkan semangat kemerdekaan di kalangan warga Palembang.

4. Lari Obor Estafet – Semarang
Tradisi ini sudah berjalan lebih dari 30 tahun di Semarang. Peserta berlari membawa obor dari satu titik ke titik lain—melambangkan semangat perjuangan yang terus dibawa turun-temurun.

5. Tirakatan – Jawa
Di Jawa Tengah dan Yogyakarta, masyarakat menggelar malam tirakatan pada 16 Agustus malam. Berisi doa bersama, renungan, sambutan tokoh, serta menyantap hidangan bersama—semuanya untuk mengenang jasa pahlawan dan memperkuat rasa syukur.

6. Lomba Dayung Perahu Naga – Banjarmasin
Sungai Martapura menjadi saksi kreativitas warga Banjarmasin lewat lomba dayung perahu naga. Tradisi ini menandai kompetisi sarat kebersamaan dan olahraga sejak 1924.