Musim hujan telah tiba. Jalanan yang licin, jarak pandang terbatas, hingga risiko banjir menjadi tantangan bagi para pengendara. Data Kepolisian mencatat, angka kecelakaan lalu lintas cenderung meningkat saat curah hujan tinggi.
Berkendara di musim hujan membutuhkan konsentrasi ekstra. Persiapkan kendaraan, perlengkapan, dan mental sebelum memulai perjalanan. Ingat, tujuan utama bukan hanya sampai cepat, tetapi sampai dengan selamat.
Menurut WHO, kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab kematian nomor 8 di dunia. Musim hujan menambah risiko tersebut hingga 30% di beberapa wilayah.
Agar perjalanan tetap aman dan nyaman, berikut beberapa tips berkendara di musim hujan yang perlu diperhatikan.
1. Periksa Kondisi Kendaraan Sebelum Berangkat
Pastikan ban tidak gundul, tekanan angin sesuai standar, dan rem berfungsi optimal. Ban yang aus akan sulit mencengkeram permukaan jalan basah, meningkatkan risiko tergelincir.
Catatan: Kedalaman alur ban minimal 1,6 mm untuk mobil dan 1 mm untuk sepeda motor.
2. Nyalakan Lampu Utama, Bukan Lampu Hazard
Saat hujan deras, nyalakan lampu utama agar kendaraan lebih terlihat pengendara lain. Hindari menyalakan lampu hazard saat berkendara karena dapat membingungkan pengemudi di belakang.
3. Jaga Jarak Aman
Hujan membuat jarak pengereman bertambah dua hingga tiga kali lipat. Tingkatkan jarak aman menjadi 4–5 detik dari kendaraan di depan untuk memberi waktu reaksi yang cukup.
4. Kurangi Kecepatan
Kecepatan tinggi di jalan basah berisiko menimbulkan aquaplaning, yaitu ban kehilangan kontak dengan aspal akibat lapisan air. Turunkan kecepatan, terutama di jalan berlubang atau tergenang.
5. Hindari Genangan Air Dalam
Selain membahayakan mesin, genangan air dapat menyembunyikan lubang jalan. Jika ragu akan kedalaman air, lebih baik berhenti atau cari jalur alternatif.
6. Gunakan Jas Hujan yang Tepat
Bagi pengendara motor, pilih jas hujan model setelan (bukan ponco) agar tidak tersangkut di roda. Pastikan bahan jas hujan tidak menghalangi pandangan atau gerak tubuh.
